Pada tahun 2011 lalu, di Jawa Tengah, di beberapa daerah mulai diadakan kegiatan Pembangunan Kebun Bibit Tebu asal kultur jaringan. Bahan tanam yang dipakai adalah bibit generasi 2 yang berasal dari perbanyakan tebu secara kultur jaringan yang dipesan dari Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) di Pasuruan, Jawa Timur. Bahan tanam ini dikenal dengan istilah G2. Bibit yang digunakan berupa budset bagal mikro mata 1 dengan kebutuhan untuk 1 Ha sebanyak 30.000 mata tunas (sudah termasuk bahan untuk tanaman sulam).
|
Bibit G2 varietas PS 881 dari P3GI Pasuruan |
Tahapan dalam pelaksanaan Pembangunan Kebun Bibit Tebu asal Kultur Jaringan meliputi :
1. Pemilihan lokasi lahan untuk pendederan maupun untuk Kebun Bibit
Syarat lahan yang akan digunakan untuk kegiatan ini adalah : subur, berpengairan, lokasi strategis/dekat jalan
|
Calon lahan di Ds.Pladen Kec.Jekulo Kudus |
|
Calon lahan di Ds.Papringan Kec. Kaliwungu Kudus |
2. Bibit/benih G2 harus diaklimatisasi terlebih dahulu dengan pendederan di bedengan atau polybag selama 1,5 - 2 bulan sebelum ditanam di Kebun Bibit.
* Polybag ukuran 10 x 12,5 cm
* Media berupa campuran tanah : pasir : kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1 (bila tidak ada kompos, bisa menggunakan campuran tanah : pasir : pupuk dengan perbandingan 3 : 1 : 4 kg/m3)
atau
|
Pengisian Polybag bisa dilakukan siapa saja, asalkan diberi arahan sesuai petunjuk teknis |
* Setelah tiba di lokasi, benih G2 sebisa mungkin segera ditanam dalam polybag (maksimal 3 hari dari saat pengiriman dari P3GI). Bila tidak segera ditanam, benih dibuka dari besek, tetapi masih dalam wadah waring dan diangin-anginkan sebelum ditanam/diletakkan di tempat teduh.
|
Bibit G2 dari P3GI dikemas dalam besek, @ 600 - 1000 mata tunas tergantung besar-kecilnya G2 |
|
G2 dikeluarkan dari besek tapi masih dalam waring / kasa |
* Sebelum ditanam, G2 direndam dalam larutan Za 3,6 gr/liter air selama 30 - 45 menit
|
Pencampuran Za dalam air dilakukan oleh Petugas Lapang dari P3GI saat mendampingi petani Kab.Kudus |
|
perendaman dalam Larutan Za 3,6 gr/liter, G2 masih dalam waring |
* Sebelum ditanam, dilakukan sortasi bibit terlebih dahulu. Mata tunas yang mati/busuk tidak ikut ditanam. Benih ditanam dengan mata tunas menghadap ke atas.
|
Bibit disortasi terlebih dahulu sebelum tanam |
|
Petugas lapang P3GI memberikan arahan petunjuk teknis penanaman G2, jangan sampai terbalik |
|
Petani, Petugas Dinas, PG, dan Tenaga pendamping turut berpartisipasi |
|
Saat penanaman G2 ke Polybag dibutuhkan tenaga yang terampil dan telaten |
|
Hasil penanaman G2 |
* Setelah bibit tertanam segera dilakukan penyiraman. Dalam masa pemeliharaan, bibit disiram minimal 2 hari sekali (tergantung kondisi cuaca). Pada intinya jangan sampai bibit tersebut kekurangan air dalam masa pertumbuhannya.
|
Penyiraman menggunakan gembor minimal 2 hari sekali (tergantung cuaca) |
* Pada umur 10 HST (10 hari setelah tanam), dilakukan pemupukan dengan larutan Za 3,6 gr/liter
|
bibit mulai berkecambah/bertunas pada umur 1 MST (minggu setelah tanam) |
|
Varietas PS 881 dan GMP II umur 2 MST di Ds. Rejosari Kec. Dawe Kudus |
|
Varietas Cenning umur 1 MST di Ds. Sadang Kec.Jekulo Kudus |
|
Tenaga Pendamping harus benar-benar mengawal keberhasilan program/kegiatan ini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar